Mereka yang tidak menyukainya, menyebutnya tanggung jawab, Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan, Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian, Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir.
Kadang Tuhan mengetahui yang terbaik,
akan mengijinkan kesusahan terjadi dalam hidup kita, untuk menguji kita.
Kadang Iapun mengijinkan sakit hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam.
Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya.
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin begitu saja.
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, daripada memilih apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, daripada memuaskan diri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, Karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.
Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, Sebuah kota tidak dibangun dalam sehari, Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian dalam Tuhan kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal-iman, keberanian, dan pengharapan- penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan. Pada akhirnya, Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita berserah sepenuhnya dalam kehendakNya karena alasan yang penting.
Baca ini, seperti minum air segar di tengah kemarau.
oh gitu ya..???
kayaknya situ anak sastra ya..
Nah lho, tau dari mana ini?
Lulusan sih sastra Mas, tapi blajar nulis ga nyampe2, makanya ngintip sana sini biar bisa.
makanya ga tau ini cuma nebak aja..
hehehe…
lagi belajar aja udh bagus,, apalagi udh bisa…!!
biarinlah ngintip sana sini mah,, udh biasa..
asal jangan ngintip yang lagi mandi aja …??
hahahahah…