Antara Kerudung, Scoring Board dan Bola Basket -season 2-


Singkat cerita, setelah aku lebih mengenal gadis berkerudung hitam itu nampaknya hari-hari ku tidak seperti biasanya mungkin dikarenakan adanya kehadiran “sesosok harapan”. Heheheh… yang membuat ku penasaran ingin memilikinya ialah karena gadis itu masih lajang dan dia mau menerima orang apa adanya.

Bahkan aku memberanikan diri untuk mencoba menemuinya, sebelumnya aku pernah bertanya padanya “sama ciapa ajj d kosn teh…?? main ah ke kosan kalo ke bdg.. boleh ga….???? ehh.. ada yg marah ga nati…??

“D k0stn mah da tmn2 en ibu k0stn ath.. Nak2 Cjr jg Qt b’3. Wah,mun nu wajib mrah mah pLing  0rtu en c bu k0st.haha..” jawabnya.. wah berarti boleh nih pikir ku dengan perasaan senang. Kemudian aku balik nanya “kalo c “aa” nya gmn suka marah ga…???” dan dia pun menjawab “Aa kndung mah g kn.. Trz aA nu kutip mah gak kn, da Gak pnyak..haha.. JombLowati A diriku na..heu..” (senengnya bukan kepalang tuh… wkwkwkkkwkwkw) dan nampaknya kita sama-sama bersolo karier hahahah….

Meskipun dia bukan siapa-siapanya aku, ntah kenapa aku merasa nyaman, senang dan merasa akrab dengan gadis itu. Soalnya komunikasi tetap berjalan meskipun hanya sebatas sms, kami tetap saling memberi kabar meskipun jarak memisahkan kami. Pokonya dia sering cerita-cerita ketika dia berada di Bandung, seperti halnya ketika mau mencari judul buat skripsi ntah nyasar atau apa malah dia maen ke sebuah mall di kota bandung. Juga ketika kehujanan di sebuah perjalanan menuju resepsi pernikahan temannya di pinggiran kota Bandung, dia cerita dengan nada kegirangan.

Dan yang paling membuat ku senang yaitu jika dia hendak pergi kuliah ke Bandung dia selalu pamit, juga bila pulang pun dia sering memberitahu bahwa dia sudah nyampe rumah. Dan yang jelas kami sama-sama pencinta bola, apalagi PERSIB. Jika ada pertandingan PERSIB kami selalu menontonnya bersama-sama tapi beda tempat, hehehe… selama pertandingan pun kami saling membicarakannya baik itu dukungan atau pun hujatan pada pertandingan tersebut. Maka meskipun kami menonton pertandingan di masing-masing tempat, aku serasa nonton bareng saja.

Akan tetapi tak lama dari itu, tiba-tiba komunikasi seperti terputus dan ntah apa sebabnya. Dia tidak seperti biasanya, jangankan memberi kabar aku tanyakan sesuatu pun tidak dan jarang dibalasnya. Dari situ aku mulai curiga seperti ada sesuatu tapi dia tetap membisu. Jelas sekali aku merasa terpukul, dan merasa “kehilangan”.

Pernah aku menemuinya di suatu tempat, dan aku menanyakn apa alasannya…??? tampaknya jawabannya tidak membuat ku puas, dan aku tetap merasa kehilangan dia. Bila aku marah pun aku tidak punya hak untuk itu, karena dia bukan siapa-siapa aku. Akan tetapi aku merasa seolah-olah memilikinya.

Ketika pada pertemuan itu temannya (panggil saja bunda Ipet) menanyakan padaku “A udah bilang belum sama dia kalo aa suka sama dia..??” ya aku jawab “belum, ntar lah sepertinya kalo sekarang terlalu dini, aku mau nyari waktu yang tepat aja sih.” Kemudian bunda Ipet memberitahuku bahwa sekarang-sekarang ini ada yang lagi dekat sama dia, katanya sih kaka kelas nya dia tapi belum tau namanya siapa.

Mulai dari situlah rasa penasaran ini terjawab, ternyata perasaan ku benar bahwa ada sesuatu selama ini. sedikit demi sedikit kepingan puzle pun mulai tersusun hahahaha…

Dua hari kemudian, pagi-pagi aku mendapat telepon dari temanku dia mengajak ku ke sebuah percetakan di Bandung karena akan membuat undangan untuk pernikahan temanku itu. Dengan senang hati aku pun ikut, tadinya aku sekalian akan mengunjungi dia ke kostannya.

Sesampainya di Bandung kami tidak langsung ke tempat percetakan, melainkan kami pergi ke sebuah tempat makan di daerah “kebon kalapa” tepatnya rumah makan ampera. Sedang enak-enaknya makan tiba-tiba, Hpku berbunyi awalnya sih aku hiraukan saja namun semakin lama aku penasaran juga. Dan akhirnya aku buka tas ku dan ternyata ada sebuah sms, sms itu dikirim oleh temannya dia siapalagi kalo bukan bunda Ipet.

Lantas kubaca saja dan aku pun kaget bukan kepalang, karena isinya memberitahu bahwa dia sekarang sudah punya pacar…!!! dengan seketika makan pun aku hentikan karena nafsu makan ku jadi hilang, meskipun aku baru mulai makan.

Aku pun akhirnya mengurungkan niatku untuk datang ke kostannya, padahal aku akan mengunjunginya setelah makan nanti. Bahkan rencana untuk membuat kejutan untuk ulang tahunnya pun aku batalkan, padahal ulang tahunnya tak lama lagi.

Yang menjadi pertanyaan ku sampai saat ini, mengapa dia tidak mengatakannya langsung padaku berbicara jujur dan berterus terang. Dan aku pun mengetahuinya hanya lewat sebuah sms dari seorang teman, bukan dari orang yang bersangkutan. Yang kurasakan sampai saat ini hanyalah nyesel, gondok, sakit…. (itu sih dulu heheheh… sekarang mah nggak  wew…!!)

Nyesel karena belum sempet bilang sayang sama dia, Gondok karena hari Minggu ketemu Selasa sudah jadi pacar orang, dan Sakit karena sekarang dia sudah milik orang lain.

Emang susah ya berkata jujur dan berterus terang dan tanpa menyakiti perasaan orang lain…???

Season 3 kalo di bikin tambah seru nih..??

hahahaha…..

By muhammad aanx farhan Dikirimkan di my story

30 comments on “Antara Kerudung, Scoring Board dan Bola Basket -season 2-

  1. yaaahh..kelamaan sih.coba langsung dilamar aja gimana???kan blum ada ikatan perkawinan dengan si pacarnya itu kan???hihihihi
    semangat mas, masih banyak gadis berkerudung hitam di luar sana… 😉 ditunggu season selanjutnya

Silahkan Kasih Komentar, GRATISS Loh....!!