Hanya Sementara – Just For a While


Setelah khusuk berdoa

Pria tua itu menceritakan tentang masa lalunya

“Dulu aku adalah seorang pemabuk

Dua atau tiga guci tidaklah cukup bagiku

Aku juga sering melacur

Dua kali sepekan ku pergi ke lokalisasi

Seorang, dua atau bahkan tiga wanita sekaligus ku pesan

Ohh, betapa bergairahnya saat itu

Dan… dulu aku juga seorang penjudi

Kelihaianku menjadikanku kaya raya

Semuanya kuhabiskan tuk berfoya-foya

Ohh, betapa nikmatnya dunia ini

Hingga suatu ketika…. aku menghentikan semuanya”

“Mengapa  anda berhenti??”, tanyaku

“Karena aku ketagihan.”, jawabnya dengan mantap

“Apa maksud anda?”, tanya seorang temanku

“Aku benar-benar menyukai semua kesenangan itu

Sehingga aku ingin menikmatinya sepanjang masa

Adapun caranya, pernah kubaca dalam sebuah buku tua

Bahwa aku, sementara waktu, di dunia ini saja

Harus mengganti semua kesenangan itu dengan amal shaleh

Dan, pasti kesenangan yang abadi kan ku dapat

Kelak di hari kemudian, untuk selama-lamanya.”

Sambil berdiri dan bersiap melanjutkan perjalanannya,

Pria itu berkata :

“adakalanya lembah maksiat merupakan jalan dan proses menuju keshalehan. Namun tidak perlu dan jangan mencoba melaluinya untuk menjadi orang yang shaleh.”

By muhammad aanx farhan Dikirimkan di religi

3 comments on “Hanya Sementara – Just For a While

  1. Puisi yang menggugah hati, ibnu ‘athoillah assakandari pernah bilang, “kejahatan yang membuahkan tawadlu’ dan kerendahan hati lebih baik daripada kebaikan yang membuahkan keangkuhan dan kesombongan”. makasih kunjungannya, met kenal juga.

Silahkan Kasih Komentar, GRATISS Loh....!!