Cara Membuat Gantungan Kunci (TCZR) dari PCB

Postingan kali ini yaitu tentang PCB, bukannya FCB ya… hehehe.. Cuma kali ini PCBnya bukan untuk rangkaian elektronik, melainkan untuk “kerajinan tangan” yaitu sebuah gantungan kunci. Sebelumnya saya belum pernah belajar khusus tentang elektronik, jadi ini sih sekedar coba-coba… dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi semua orang *sambil bilang amiiinn*

Jadi sebelum saya mulai, saya cari beberapa informasi tentang “cara pembuatan PCB” dari seorang teman, tukang servis televisi, mentok-mentok nanya Mbah Gugel. Setelah mendapatkan sedikit “pencerahan” saya memulai dengan mencari bahan dan alat yang akan di gunakan nanti. Dan saya sendiri menggunakan cara atau metode STRIKA, karena dengan cara ini dompet tidak terkuras, dan pengerjaannya pun lumayan mudah.

Ada berbagai cara untuk membuat PCB yaitu : teknik sablon, teknik fotoresist, cetak langsung ke PCB, teknik manual (rugos, menggambar dengan spidol), dan teknik transfer paper. Dan teknik yang saya gunakan yaitu dengan cara teknik transfer paper, karena katanya itu cara termudah dan murah meriah.

Tanpa banyak basa-basi lagi berikut ini langkah-langkahnya :

Langkah pertama siapkan alat dan bahannya seperti : PCB, skema gambar, gunting, kater, strika listrik, penggaris, spidol permanen, kikir/amplas halus, penggaris, capit dari plastik/kayu pelarut cairan atau serbuk FeCl3 (ferit clorida)

Setelah terkumpul siapkan skema gambar hasil photo copy dan BUKAN gambar yang di print dengan PRINTER TINTA kecuali printer laser, potong PCB sesuai dengan keinginan anda. Jika skema berupa tulisan maka harus di cetak terbalik (mirror), karena jika tidak hasil akhirnya hurufnya akan terbalik maka dari itu skema gambar harus di mirror. Dan kertas yang saya gunakan hanya kertas HVS biasa.

Langkah berikutnya, tempelkan skema gambar bagian tinta pada permukaan tembaga PCB yang sudah dicuci dengan deterjen, agar PCB bersih dari minyak dan kotoran lainnya.

Kemudian lipat sisa kertas (skema gambar) ke bagian belakang PCB dan direkat dengan selotip agar ketika proses penyetrikaan gambar/kertas tidak bergeser atau lepas.

Langkah berikutnya yaitu proses setrika, tempatkan PCB yang sudah terbungkus kertas skema gambar di alas tempat strika dengan posisi gambar atau bagian tembaga berada di atas berhadapan dengan permukaan strika, lama penyetrikaan saya lakukan sekitar 10 menit dengan di tekan dan di gosok-gosok samapi merata. (jujur lumayan pegal tuh !!)

Setelah itu baru di dinginkan dengan suhu ruangan alias di angin-anginkan, setelah benar-benar dingin baru di masukan ke dalam air biasa, lama perendaman katanya sih 30 menit juga cukup. Namun saya merendam sampai kertas terasa lembek/lunak dan saya kira lebih dari 30 menit hehehehehe…..

Langkah berikutnya setelah kertas terasa lembek/lunak maka kupas kertas tersebut dengan cara digosok-gosok dengan permukaan jari, hingga kertas benar-benar habis.

Setelah kertas di kupas akan nampak tinta yang tersisa pada permukaan PCB

Sebelum proses pelarutan, periksa PCB jika ada gambar atau garis yang terputus jika ada bisa di tutup dengan spidol permanent.

Jika gambar sudah terasa benar tidak ada yang salah baru ke tahap berikutnya yaitu pelarutan dengan menggunakan cairan ferit cloride (FeCl3), biasanya jika beli dari toko itu berupa serbuk maka bisa di campur dengan air hangat sekitar 100 ml untuk sebungkus cairan ferit cloride (FeCl3) dan harganya pun lumayan murah Rp. 5000/bungkus dan yang mahal itu bahaya (limbahnya itu lohh..) masukan PCB itu ke dalam larutan dan goyang-goyangkanlah dengan merata selama + 10 – 30 menit.

PCB setelah di larutkan dalam cairan ferit cloride (FeCl3)

Kemudian PCB yang sudah dilarutkan di cuci dengan air yang mengalir (air kran)

Setelah di cuci dengan air mengalir (air kran) maka cuci kembali dengan tiner atau bensin untuk menghilangkan tinta pada permukaan PCB dengan cara di gosok-gosok bisa menggunakan kain.

Jika ingin lebih mengkilap bisa di gosok dengan cairan pembersih tembaga dan kemudian di lapisi dengan pernis (clear) agar lebih lama mengkilapnya, karena jika tidak ditutup dengan pernis/maskin maka permukaan akan cepat kusam dan kemungkinan korosi.

Untuk finishing bisa memotong bagian sisi PCB dengan piasu kater dan menghaluskan bekas potongan dengan kikir/amplas halus dan berilah lubang untuk tali gantungan dengan cara dibor. Akan lebih baik lagi jika menggunakan bahan PCB double side atau PCB dari fiber.

Awas…!! bahaya FeCl3 (FERIT CLORIDE)

Perhatian bahan limbah ferric chloride :
Untuk membuang limbah FeCL3 sebelum di buang ke tempat pembuangan, harus di perhatikan beberapa hal.
Limbah FeCl3 SANGAT AMAT BERACUN !! .
Untuk itu siapkan tong yang terbuat dari bahan plastik tebal sebagai tempat pembuangan sementara, kemudian endapkan limbah FeCl3 ke dalam tong tersebut, dan taruh beberapa barang berbahan logam seperti baut bekas, obeng yang sudah rusak, atau barang bekas logam lainnya, dan diamkan dalam beberapa hari atau minggu. Logam logam yang di masukkan tadi akan berkarat dan hancur menjadi bubuk, ini akan me-reduksi/ mengurangi racun dari sisa etching PCB, karena FeCL3 ini setelah tereduksi dengan logam akan menjadi FeCL2, dimana sedikit lebih aman dari pada FeCl3. Treatment terbaik setelah menjadi FeCl2 adalah di larutkan dengan soda (Na2CO3) atau detergent. Dan ini akan menjadi Fe(CO3) (insoluble rusty mud) dan NaCl (garam dapur ). Setelah di keringkan masukkan ke dalam kantong plastik, dan bisa di buang ke tong sampah. (sumber: http://www.finsdesign.com/pcb_mmake_i.php)

————————————————–

sumber :

dari berbagai sumber

http://sokocul.blogspot.com/

http://oprekzone.com/

http://dasar-elektro.blogspot.com/

http://www.finsdesign.com/

http://keepingjoy.blogspot.com/

http://e-belajarelektronika.com/

http://kanip-fismandor.blogspot.com/